Alhamdulillah! Akhirnya! Sebelum subuh... Penulis Arif Azad mungkin belum banyak bicara tentang buku ini di mana pun. Pertanyaan yang mungkin muncul di benak banyak orang, 'Tentang apa buku ini?' Buku tersebut sebenarnya ditulis oleh penulis Arif Azad sendiri. Tapi tidak, ini bukan tipe penulis otobiografi. Buku ini merupakan kompilasi dari beberapa pengalaman hidup Arif Azad yang Buku ini tentang pengalaman yang diperolehnya selama ini.
Mengenai buku tersebut, Arif Azad mengatakan, sudah menjadi cita-cita saya sejak lama untuk bisa berkarya bersama generasi muda. Saya akan berbicara secara pribadi, dengan cinta yang mendalam, kepada generasi muda negeri ini, yang sangat ingin memasuki jalur agama, namun karena kurangnya bimbingan yang tepat, atau untuk mengusir kebodohan yang ada di dalam diri mereka, untuk melukis diri mereka sendiri sekali lagi. dalam warna emas bangsa baru. Salah satu draf cerita saya berjudul 'Sebelum Fajar'.
Buku ini bisa disebut sebagai kisah mengatasi kendala-kendala yang dihadapi seorang pemuda atau seorang muslim dalam mengamalkan agama. Atau, buku ini diperuntukkan bagi mereka yang mempunyai hasrat membara dalam hatinya untuk masuk Dien, namun tidak mengerti bagaimana caranya, dengan cara apa sebaiknya mereka ‘memulai’ saja. Dalam buku ini saya telah berbicara tentang saya. Tentang kesalahanku, tentang bagaimana aku keluar dari kesalahan itu. Sebagai seorang pemuda, saya jadikan buku ini sebagai pedoman kecil bagi para pemuda lainnya untuk kembali ke Dien, Alhamdulillah.
Dalam buku ini saya telah mencantumkan beberapa bab yang mungkin relevan dalam kehidupan kita sehari-hari. Mungkin kita sedang terlibat dalam perjuangan yang sangat berat melawan mereka, atau kita benar-benar tersesat dalam perjuangan itu. Misalnya, dalam bab 'Pada Hari-Hari Depresi' saya berbicara tentang beberapa kekecewaan dalam hidup kita. Berkali-kali dalam hidup kita kecewa. Di hari yang menyedihkan ini, tahukah kita akan petunjuk indah dan menakjubkan yang diberikan Islam untuk kita? Bab lainnya berjudul, 'Mengapa aku begitu sedih'. Kesedihan ada dalam hidup kita, kurang lebih setiap orang memilikinya. Namun terkadang kita berkata, 'Mengapa hal ini terjadi berulang kali pada saya?' Dalam bab ini saya telah mencari alasannya, dan dalam sudut pandang Islam, saya telah mencoba menunjukkan solusinya.
Kita tidak bisa bangun untuk shalat Subuh. Sebuah kegagalan besar bagi kami. Ada bab besar dalam buku ini tentang shalat Subuh, yang diberi judul - 'Aku akan menjadi burung pagi'. Penting sekali, khususnya bagi generasi muda yang terlibat dalam hubungan haram, buku ini mempunyai bab paling besar. Nama- 'Kami hanya berteman'. Dan bagi kita yang lalai dalam shalat, yang pikirannya melayang ke langit dan bumi ketika kita shalat, buku ini mempunyai bab berjudul 'Pikiranku tidak diam dalam shalat'.
Saya memimpikan sebuah perubahan besar, insya Allah menuju perubahan itu, kontribusi saya yang sangat sedikit adalah buku ini. Untuk siapa saya menulis, jika Allah subhanahu wa ta'ala menerima pekerjaan ini untuk mereka, itulah keberhasilannya.
Tabel Usia Sebelum Bela Purabar :
✔️ Sebelum Bela Purabar
✔️ Pada hari-hari yang menyedihkan
✔️ Mengapa saya begitu sedih
✔️ Mengapa hal ini terjadi pada saya berulang kali?
✔️ Saya tidak keberatan berdoa
✔️ Saya akan menjadi burung pagi
✔️ Kita hanya berteman saja
✔️ Penyakit mata
✔️ Katakan padaku, di mana kita menemukan kebahagiaan
✔️ Sebelum fajar menyingsing
✔️ Matahari tertawa di pangkuan awan
✔️ Perang berarti musuh main musuh
✔️ Pergi bukan berarti pergi
✔️ Musim semi telah tiba
✔️ Angkat kedua tangan dan berdoa
✔️ Ayo berubah